“Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju ke surga” (HR. Muslim)
Suatu
hari aku Mu'adz bin Jabal menghadap Rasulullah SAW. Beliau menunggangi
unta dan menyuruhku naik dibelakangnya, maka berangkatlah kami dengan
unta tersebut. Kemudian Beliau menengadahkn wajahnya ke langit dan
berdoa "Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Berkehendak kepada
makhluqNYA menurut kehendakNYA. Kemudian Beliau berkata,"sekarang aku
akan mengisahkan satu cerita kepadamu yang apabila engkau hafalkan akan
berguna bagimu, tapi kalau engkau sepele kan engkau tidak akan mempunyai
hujjah kelak di hadapan Allah SWT."
Hai Mu'adz, Allah
menciptakan 7 Malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Pada
setiap langit ada 1 malaikat yang menjaga pintu & tiap2 pintu langit
itu dijaga oleh malaikat sesuai kadar pintu dan keagungannya.
Maka,malaikat Hafazhoh {Malaikat yang memelihara dan mencatat amal
seseorang} naik ke langit dengan membawa amal seseorang yang cahayanya
bersinar-sinar bagaikan Matahari. Ia, yang menganggap amal orang
tersebut itu banyak memuji amal amal orang itu. Tapi sampai dipintu
langit pertama, malaikat penjaga pintu pertama berkata kepada malaikat
Hafazhah, "Tamparkanlah amal ini kewajah pemiliknya, aku ini penjaga
tukang pengumpat. Aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk tukang
mengumpat orang lain. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai
langit berikutnya
"Keesokan harinya, ada lagi malaikat Hafazhah yang
naik kelangit dengan membawa amal shalih seseorang yang cahayanya
berkilauan. Ia juga memujinya lantaran begitu banyaknya amal tersebut.
Namun malaikat dilangit ke 2 mengatakan "Berhentilah! dan tamparkan amal
ini kewajah pemiliknya, kerana degan amalnya itu dia mengharap
keduniaan. Allah memerintahkanku untuk menahan amal seperti ini. Jangan
sampai lewat hingga langit berikutnya "maka seluruh malaikat pun
melaknat orang tersebut sampai sore hari."
Kemudian ada lagi malaikat
Hafazhah yang naik kelangit degan membawa amal hamba Allah yang sangat
memuaskan, dipenuhi amal sedekah, puasa dan bermacam macam kebaikan yang
oleh malaikat Hafazhah dianggap demikian banyak dan terpuji. Namun saat
sampai dilangit ke 3. Malaikat penjaga pintu langit yang ke 3
mengatakan "Tamparkan amal ini kewajah pemiliknya, aku malaikat penjaga
orang yang sombong. Allah memerintahkan ku untuk tidak menerima amal
orang sombong masuk. Jangan sampai amal ini melewatiku untk mencapai
langit berikutnya. Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah2
orang lain."
Kemudian ada lagi malaikat Hafazhah yang naik kelangit ke 4,
membawa amal seseorang yang bersinar bagaikan gemuruh, penuh dengan
tasbih, puasa, sholat, naik haji dan umrah. Tapi ketika sampai dilangit
ke 4, malaikat penjaga mengatakan "Berhentilah jangan dilanjutkan!
Tamparkan amal ini kewajah pemiliknya, aku ini malaikat penjaga orang
orang yang ujub {membanggakan diri}. Allah memerintahkanku untuk tidak
menerima masuk amal tukang ujub. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk
mencapai langit yang berikutnya. Kerana ia kalau beramal selalu ujub
"
Kemudian naik lagi malaikat Hafazhah kelangit ke 5, membawa amal hamba
yang diarak bagaikan pengantin wanita diiring kepada suaminya. Amal yang
begitu bagus, seperti amal jihad, ibadah haji, umroh. Cahaya amal itu
bagaikan matahari. Namun, begitu sampai dilangit ke 5, berkata malaikat
penjaga pintu langit ke 5" Aku ini penjaga sifat Hasad {dengki, iri
hati}. Pemilik amal ini yang amalnya sedemikian bagus, suka hasad kepada
orang lain atas kenikmatan yang Allah berikan kepadanya. Sungguh ia
benci kepada apa yang diridhoi Allah. Aku diperintah agar tidak
membiarkan amal orang seperti ini untuk melewati pintuku menuju pintu
langit selanjutnya "
Kemudian ada lagi malaikat Hafazhah naik degan
membawa amal lain berupa wudhu yang sempurna, sholat yang banyak, puasa,
haji dan umroh. Tetapi saat ia sampai dilangit ke 6, malaikat penjaga
ini mengatakan "Aku ni malaikat penjaga rahmat. Amal yang seolah olah
bagus ini tamparkanlah kewajah pemiliknya. Salah sendiri ia tidak pernah
mengasihi orang. Apabila ada orang lain yang mendapat musibah, ia
merasa senang dan tidak mahu menolong. Aku diperintahkn Allah agar amal
seperti ini tidak melewatiku hingga dapat sampai pada pintu langit
berikutnya "
Kemudian ada lagi malaikat Hafazhah naik kelangit ke 7
dengan membawa amal seseorang berupa bermacam macam sedekah, puasa,
sholat, jihad dan kewarakkan. Suaranya pun bergemuruh bagaikan geledek.
Cahayanya bagaikan kilat. Namun, tatkala sampai dilangit ke 7, malaikat
penjaga langit ke 7 mengatakan "Aku ini penjaga orang ingin terkenal.
Sesungguhnya orang ini ingin dikenal dalam kumpulan kumpulan, selalu
ingin terlihat lebih unggul disaat berkumpul dan ingin mendapat pengaruh
dari para pemimpin. Allah memerintahkanku agar amalnya ini tidak sampai
melewatiku. Setiap amal yang tidak kerana Allah, itulah disebut riya'.
Allah tidak akan menerima amal orang orang yang riya "
Kemudian ada lagi
malaikat Hafazhah yang naik membawa amal seseorang yang penuh dengan
sholat, zakat, puasa, haji, umroh, ahlaq yang baik, pendiam, tidak
banyak bicara, dzikir kepada Allah. Amalnya itu diiringi para malaikat
hingga langit ke 7. Bahkan sampai menerobos memasuki hijab2 dan
sampailah kehadirat Allah SWT. Para malaikat itu berdiri dihadapan
Allah. Semua menyaksikan bahawa amal ni adalah amal yang sholih dan
ikhlas kerana Allah.
Namun Allah berfirman "Kalian adalah Hafazhah,
pencatat amal amal hambaKU. Sedangkan Akulah yang mengintip hatinya.
Amal ini tidak keranaKU. Yang dimaksud si pemilik amal ini bukanlah Aku.
Amal ini tidak diikhlaskan demi Aku. Aku lebih mengetahui dari kalian
apa yang dimaksud olehnya dengan amalan itu. Aku laknat dia, kerana
menipu orang lain dan juga menipu kalian {para malaikat Hafazhah}. Tapi,
Aku takkan tertipu olehnya. Aku ni Yang Paling Tahu akan hal hal yang
ghoib. Akulah yang melihat isi hatinya dan tidak akan samar kepadaKU
setiap apa pun yang samar. Tidak akan tersembunyi bagiKU setiap apa pun
yang tersembunyi. PengetahuanKU atas apa yang telah terjadi.
PengetahuanKU atas apa yang telah lewat sama dengan pengetahuanKU atas
apa yang akan datang. PengetahuanKU kepada orang2 terdahulu sama dengan
pengetahuanKU kepada orang2 yang kemudian. Aku lebih tahu atas apa pun
yang lebih samar daripada rahasia. Bagaimana bisa amal hambaKU menipuKU.
Dia bisa menipu makhluk2 yang tidak tahu sedangkan Aku ini Yang
Mengetahui hal hal yang ghaib. LaknatKU tetap kepadanya. Tujuh malaikat
Hafazhah yang ada pada saat itu dan 3000 malaikat
lain yang mengiringnya menimpali, "Wahai Tuhan kami, dengan demikian
tetaplah laknatMU dan laknat kami kepadanya "maka semua yang ada
dilangit pun mengatakan "tetaplah laknat Allah dan laknat mereka yang
melaknat kepadanya, "
Mu'adz pun kemudian menangis terisak isak dan
berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana bisa aku selamat dari apa yang engkau
ceritakan itu? "Rasulullah SAW menjawab"Wahai Mu'adz, ikutilah nabimu
dalam hal keyakinan! "Mu'adz berkata lagi "Wahai Tuan engkau adalah
Rasulullah, sedangkan aku ni hanyalah si Mu'adz bin Jabal, bagaimana aku
dapat selamat dan terlepas dari bahaya tersebut? "
Rasulullah SAW
bersabda"Seandainya dalam amalmu ada kelengahan, tahanlah mulutmu jangan
sampai menjelek2kan orang lain dan juga saudara2mu sesama ulama.
Apabila engkau hendak menjelek2kan orang lain ingatlah pada dirimu
sendiri. Sebagaimana engkau tahu dirimu pun penuh dengan aib".
"Jangan
membersihkan dirimu degan menjelek jelek kan orang lain".
"Jangan
mengangkat diri sendiri dengan menekan orang lain".
"Jangan riya'dengan
amalmu agar diketahui orang lain".
"Janganlah termasuk golongan orang yang
mementingkan dunia dengan melupakan akhirat".
"Kamu jangan berbisik2
dengan seseorang padahal disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak
berbisik".
"Jangan takabur kepada orang lain, nanti akan luput bagimu
kebaikan dunia dan akhirat".
"Jangan berkata kasar dalam suatu majelis
dengan maksud supaya orang orang takut akan keburukan akhlaqmu itu".
"Jangan mengungkit ngungkit apabila berbuat kebaikan".
"Jangan merobek
robek {pribadi} orang lain dengan mulutmu, kelak kamu akn dirobek2 oleh
anjing anjing neraka jahannam. Sabagaimana firman Allah\"wannaasyithooti
nasythoo"{di neraka itu ada anjing2 perobek badan badan manusia, yang
mengoyak2 daging dari tulangnya}"
Aku berkata "Ya Rasulullah siapa yang
akan kuat menanggung penderitaan semacam ni?" jawab Rasulullah SAW
"Wahai Mu'adz, yang ku ceritakan tadi itu akan mudah bagi mereka yang
dimudahkan Allah SWT. Cukup untuk mendapatkan semua itu, engkau
menyayangi orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu sendiri dan
membenci sesuatu terjadi kepada orang lain apa apa yang engkau benci
bila sesuatu itu terjadi kepadamu. Apabila bisa seperti itu, engkau akan
selamat, terhindar dari penderitaan itu"
"Khalid bin Ma'dan { yang meriwayatkan hadist itu dari Mu'adz ra }
No comments:
Post a Comment