6 Jun 2017

Anda Khawatir Dengan Masa Depan ? Ada Allah

Setelah Allah menciptakan Nur (cahaya) Muhammad, Allah menciptakan Al-Qalam (pena). Kemudian Allah berkata padanya, “tulislah!”, pena berkata, “Apa yang aku tulis wahai Allah”, Allah berkata, “tulislah semua kejadian sampai datangnya hari kiamat!”, pena kemudian menulis sesuai dengan kehendaknya. Namun, ketahuilah bahwa apa-apa yang dikehendaki makhluk pada hakikatnya adalah kehendak Allah.

Allah berfirman,

وَمَا تَشَاءُونَ إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (QS. At-Takwir: 29)


Semua yang telah, sedang, dan akan terjadi telah tertulis di Lauhul Mahfudz. Oleh karena itu salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh seorang muslim adalah wajib beriman kepada takdir Allah. Apabila semua yang terjadi telah tertulis, maka yang bisa dilakukan oleh manusia hanyalah pasrah kepada kehendak-Nya. Manusia hanya sebatas berikhtiyar dan ia diwajibkan untuk menerima dengan ridha atas segala ketetapan-Nya.

Di dalam hadits qudsi Allah berfirman, “barangsiapa yang tidak bersabar atas ujian-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-nikmat-Ku, tidak ridha dengan qadha’-Ku maka carilah tuhan selain Aku, dan keluarlah dari langit dan bumi-Ku!”. Hadits ini menggambarkan kemarahan Allah atas orang-orang yang tidak ridha dengan takdir-Nya.

Rezeki yang berupa penghasilan adalah salah satu bagian dari takdir Allah. Ada orang yang berpenghasilan banyak, ada pula yang berpenghasilan sedikit. Bagi orang mukmin, penghasilan banyak atau sedikit tidak jadi masalah. Yang jadi masalah adalah apabila keimanan dan keislamannya tergadai dengan dunia.

Orang mukmin telah yakin dengan janji Allah,

Allah berfirman,

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Huud: 6).

Allah berfirman,

أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ

Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. (QS. Az-Zumar: 36).

Selama Orang mukmin menggantungkan hidupnya hanya kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya dan dunia akan datang kepadanya dengan tanpa bersusah payah. Ia percaya bahwa selama ia berusaha menjalankan perintah-perintah Allah sesuai dengan kemampuannya dan berharap hanya kepada Allah maka Allah akan mencukupi kebutuhanya.

Allah berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. At-Thalaq: 2-3).


Setelah merenungi firman-firman Allah di atas, semoga kita tidak lagi khawatir dengan masa depan. Masa depan yang sebenarnya adalah negeri akhirat yang kekal abadi, tempatnya orang-orang yang bertaqwa dan beramal saleh.

No comments: